Langsung ke konten utama

Makalah manajemen pemasaran global

 
MAKALAH  MANAJEMEN PEMASARAN  GLOBAL



NAMA KELOMPOK            :  1. ELDIMEERY V A
                                                   2. GETI PRATIWI ABRIANI
                                                   3. ISDANIDANTI NAFA H
                                                   4. NAILA HANNA
                                                   5. WIKEN EKA PRAMUJI
                                                   6. YELPI PERTIWI

KELAS                                   :  4EA25

KELOMPOK                         :  5

TEMA TUGAS                      :  E-MARKETING & ASPEK KOMUNIKASI
                                                   PEMASARAN GLOBAL

·         E-MARKETING
1.      Latar Belakang E-Marketing
Konsep menjual di internet sebenarnya tak ubahnya dengan bisnis offline (konvensional) seperti pada umumnya, yakni Anda bisa menjual apapun macam dan jenis produk yang ada di dunia offline. Perbedaan paling kentara di sini adalah bisnis internet ditunjang dengan media komunikasi bernama internet yang memungkinkan orang bisa berinteraksi di seluruh dunia walau tanpa bertatap muka sehingga pangsa pasar tidak dibatasi oleh wilayah dan waktu. Namun mungkin fikiran kita selama ini “tercemari” oleh iklan-iklan yang beredar di internet, terutama yang sering kita jumpai di situs-situs lokal, bahwa bisnis internet itu hanya jualan ebook ataupun produk-produk digital sejenis sehingga mempengaruhi pola pikir seseorang dan membuat kesan yang bisa dijual di internet hanya itu-itu saja. Memang kita tidak dapat menyangkal bahwa untuk urusan internet marketing Indonesia adalah negara paling ramai sedunia dalam keyword tersebut, ini menunjukkan peminat pola pemasaran ini begitu besar di negeri ini yang memang berpenduduk besar. Dan juga peminat produk-produk demikian memang banyak, apalagi topiknya seputar make money online. Selain itu, memasarkan produk-produk digital memang tidak membutuhkan biaya marketing yang besar karena tidak terpotong biaya transportasi dan segala hal yang membebani. Meskipun begitu, saya yakin di tahun-tahun mendatang Indonesia akan memunculkan program dan produk berkualitas yang lebih beragam dan berkualitas.

2.      Definisi E-Marketing
E-marketing berasal dari dua suku kata yaitu electronic dan marketing. Secara umum e-marketing adalah bentuk strategi pemasaran produk baik barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik atau internet.
Menurut Kotler dan Amstrong, e-marketing adalah sisi pemasaran dari e-commerce yang di dalamnya terdiri dari kerja perusahaan untuk mengkomunikasikan (memberi tahu) sesuatu, mempromosikan, serta menjual barang dan jasa melalui internet.


3.      Strategi E-Marketing
a.    Banner Advertisement (iklan melalui banner)
     Adalah file grafis (dengan beberapa ukuran yang di beri satuan pixels) yang dipasangkan pada website penyedia iklan. Iklan banner digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke halaman website anda dan tentu saja harus disajikan semenarik mungkin untuk memancing calon pembeli yang akan membeli produk anda.
b.     Sponsorship
     Anda bisa melakukan kegiatan tersebut untuk memancing calon pembeli, sama dengan tujuan poin di atas.
c.    Classified Listings (daftar produk terklasifikasi)
     Seperti halnya pada klasifikasi di surat kabar, klasifikasi online ini merupakan cara yang sangat baik  untuk memasang bisnis anda di depan orang-orang yang siap untuk membeli produk anda. Kekuatan dari klasifikasi online daripada klasifikasi offline ialah, user dapat mencari produk dengan cepat melalui form pencarian yang sudah terindeks dalam basis data. Tidak hanya itu, ada juga fitur pelelangan online, seperti di http://www.ebay.com.
d.    Email Marketing (pemasaran melalui email)
      Pada email marketing dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: Cara pertama, dengan meletakkan iklan atau sebuah pesan di dalam email newsletter orang lain. Contoh, ketika anda menerima sebuah newsletter dari perusahaan online A, terdapat pesan pengiklan, semacam banner. Ini adalah caran yang sangat dahsyat untuk mentarget calon pembeli anda.
e.     Partnership / Affiliate Marketing (pemasaran metode afiliasi)
      Para pengiklan yang menjual produknya secara online dapat membangun jaringan afiliasi, yaitu melibatkan orang lain dalam penjualan produk. Contoh website yang menerapkan sistem afiliasi ini adalahhttp://www.amazon.com.
f.      Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan mesin pencari)
     Hampir semua pengguna internet mencari informasi melalui search engine seperti Google dan Yahoo. Kebanyakan orang yang tidak tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi mereka mencarinya di situs mesin pencari tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan anda belum dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling dahsyat yang anda lakukan adalah mendapatkan situs anda terdaftar dan terlampir di mesin-mesin pencari tersebut.
g.    Social Networking (metode pemasarang menggunakan situs jejaring sosial)
     Beberapa situs social networking seperti Facebook, Friendster, Twitter, MySpace, Linkedln, dan MeetUp dapat anda gunakan sebagai senjata eMarketing anda. Beberapa situs social network yang mengijinkan menyertakan audio atau video klip antaralain: www.YouTube.com,www.Vsocial.comwww.MySpace.comwww.Grouper.com.

4.      Etika Bisnis dalam Internet Marketing
a.     Jujur
     Sikap yang harus di punyai oleh setiap pebisnis internet. Jujur dalam bisnis internet bisa meliputi apa saja yang disampaikan, seperti pembuatan sales letter yang sesuai dengan konten, sebab selama ini banyak pengaduan-pengaduan yang menyatakan banyaknya penjual e-book yang hanya menjual mimpi setinggi langit tapi konten yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Tentu saja ini membuat konsumen kecewa yang pada akhirnya hanya merugikan penjual e-book itu sendiri karena pembeli yang merasa tertipu tadi bercerita ke berbagai forum yang isinya tentu saja menjatuhkan si pemilik produk. Atau jika sebagai pemasar (affiliate) tidak mengada-ngada ketika merekomendasikan suatu produk yang bisa menjerumuskan orang terhadap info yang diberikan dan lain sebagainya. Jika sikap jujur ini telah benar-benar dilaksanakan, maka akan tumbuh yang namanya sikap saling percaya dan tentu saja akan menguntungkan semua pihak, bahkan lawan pun menjadi kawan.
b.    Tanggung Jawab
     Sebagai pengelola maupun pemilik jasa suatu layanan, tanggung jawab merupakan sikap yang wajib dimiliki. Karena ini menyangkut kredibilitas kita juga melibatkan kepuasan konsumen. Semakin kita cepat dan tanggap dalam memberikan respon yang diadukan pelanggan semakin konsumen merasa puas dengan service yang kita berikan. Jika pelanggan telah puas dengan layanan yang kita berikan, mereka akan berbicara kesana-kemari dan merekomendasikan produk maupun jasa kita, dan pada akhirnya sikap tanggung jawab tersebut akan menguntungkan pada diri kita sendiri sebagai pengelola.
c.    Sabar
     Kadangkala sesuatu yang kita inginkan belum tercapai, kita keburu berbuat tindakan penyelewengan (nekat) yang melanggar aturan. Contoh kecil jika kita mengikuti progam bisnis gratis PPC (pay per click), karena tidak kunjung mendapatkan trafik dan minimnya orang yang mengklik iklan yang kita sediakan, iklan tersebut malah kita klik sendiri. Selain merugikan orang lain lain juga merugikan diri kita sendiri, karena account akan dibanned dan kita sebagaipublisher dikeluarkan dari program tersebut Memang tidak mudah menjadi pebisnis internet, dibutuhkan sikap sabar dan ketekunan dalam menghadapi situasi sesulit apapun,  karena apapun bentuk suatu pekerjaan jika tidak dilandasi sikap sabar maka niscaya hasilnya tidak akan memuaskan. Sebuah kalimat kata yang sangat menarik, ” Kadar kesungguhan seseorang sebanding dengan hasil yang ia dapatkan. Semakin tinggi tingkat usahanya semakin besar hasil yang didapat, sebaliknya semakin rendah usaha seseorang maka hasilnyapun juga akan rendah”

5.      Manfaat E-Marketing
a.       Pemasaran secara online, merupakan suatu alat yang bagus untuk membangun hubungan dengan konsumen. Perusahaan dapat berinterkasi dengan konsumen untuk mempelajari tentang kebutuhan dan keinginan konsumen yang lebih spesifik.
b.      Pemasaran secara online juga dapat mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan toko, seperti biaya dari penyewaan, asuransi, dan peralatan lainnya.
c.       Pemasaran online juga menawarkan fleksibilitas yang besar yang memungkinkan seller untuk membuat penyesuaian terhadap penawaran dan program-programnya.
d.      Internet merupakan suatu medium global yang memungkinkan pembeli untuk mengklik atau mencari informasi dari iklan yang perusahaan pasang di website lain, hal ini dapat menguntungkan perusahaan dalam mencari pelanggan.

6.      Kelebihan & Kekurangan E-Marketing
a.      Kelebihan :
- Tempat kerja yang fleksibel. Kita dapat berbisnis dimana saja selama anda 
  memiliki komputer yang terhubung internet.
- Waktu yang lebih fleksibel. Kita bebas menentukan sendiri jam kerja kita serta
  tidak lagi terikat dengan jadwal tertentu seperti jika kita bekerja di kantor.
- Penghasilan yang lebih besar. Jika kita adalah seorang pegawai, mungkin pada
  awalnya kita menjalankan bisnis ini penghasilannya lebih kecil dari gaji kita.
  Namun jika sudah mahir dan mengetahui cara bisnis internet marketing maka
  penghasilan kita dijamin lebih besar dari gaji sebagai pegawai.
- Kita hanya perlu modal yang sangat kecil untuk memulai bisnis internet
   marketing. Bahkan bisa juaga tidak.
b. Kekurangan :
     - Mengharuskan pelanggan untuk menggunakan teknologi internet.
     - Rendahnya kecepatan koneksi internet juga dapa menjadi hambatan.
     - konsumen di internet tidak dapat berinteraksi secara langsung seperti mencoba
  barang secara nyata sebelum melakukan pembelian.
- Mengharuskan kita harus siaga 24 jam dalam internet.

7.      Langkah-langkah Memulai E-Marketing
a.    Memilih email marketing tools yang tepat
Melakukan hal ini akan memastikan anda tidak perlu lagi mengirim email satu persatu, namun mengirim banyak email sekaligus. Tidak hanya itu, kebanyakan email marketing tools menawarkan fitur lain, seperti template, manajemen kontak, hingga fitur tracking email.
b.    Mengumpulkan daftar kontak
Banyak sekali cara untuk mengumpulkan kontak, yang dapat dibaca di sini. Mengumpulkan kontak memang tidak bisa dilakukan secara instan, semisal dengan cara membeli daftar email.

c.    Mendesain email semenarik mungkin
Manfaatkan template email yang telah disediakan oleh email marketing tools. Salah satu keuntungan dari menggunakan Mail Target yaitu setiap desain yang telah dibuat dapat tersimpan dalam Template Manager dan siap untuk diduplikasi kapanpun.
d.   Menulis konten email
Tujuan utama email adalah agar subscriber memahami informasi yang dikehendaki. Tapi, membuat konten yang persuasif tidak dapat dilakukan dengan sekali mencoba. Diperlukan proses latihan untuk membuat konten email menjadi lebih persuasif. Untuk memudahkan, kita dapat membagi email ke dalam 3 bagian penting:
·  Headline (apa yang Anda tawarkan)
·  Isi email (keterangan bagaimana ‘headline’ dapat membantu pembaca)
·  Call to action (beritahu apa yang selanjutnya harus dilanjutkan pembaca)
Tidak hanya konten email, luangkan juga waktu untuk membuat subjek email. Sebagai tips tambahan, buat subyek email sesingkat mungkin, tidak lebih dari 40 karakter.
e.    Mengetes pengiriman email
Jika sudah memiliki email yang siap dikirim (dengan desain dan konten menarik), tes email sebelum mengirimnya ke seluruh subscriber. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah masih ada kesalahan atau kekurangan di dalam email yang telah dibuat. Ini juga untuk melihat apakah email yang dikirimkan akan masuk spam atau tidak.
f.     Mengirim email
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengirimkan email adalah timing. Lakukan research terlebih dahulu untuk menentukan kapan waktu terbaik mengirim email. Selain research, kita  perlu melakukan trial and error untuk menentukan waktu pengiriman email yang sesuai dengan pelanggan kita. Setelah mendapatkan waktu yang tepat, pastikan untuk selalu konsisten ketika mengirim email.


·         KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL
1.  Latar Belakang Komunikasi Pemasaran Global
     Persoalan komunikasi menjadi sesuatu yang penting dio dalam pemasaran, apalagi menyangkur komunikasi antar kelom[pok pelanggan yang memiliki latar belakang Negara, budaya, perekonomian dan kondisi yang berbeda. Apa yang disampaikan dan bagaimana menyampaikan suatu pesan tidaklah sama efektifitasnya pada setiap pasar sasaran di pasar global. Dalam pasar global, suatu perusahaan memang harus berhati-hati dalam memainkan perannya. Terfokus kepada market share sebagai indikator kesuksesan, perusahaan-perusahaan mulai berpikir kembali untuk mengubah strategi bisnisnya agar terukur dan terarah. Dan ternyata Integrated Marketing Communication-lah strategi yang banyak dipilih. Permintaan IMC pada tahun 2000an meningkat 5 kali lipat dari tahun 1980an. Menurut Don E.Schultz, Stanley Tannenbaum dan Robert Lauterborn dalam buku mereka Integrated Marketing Comunication(1994-46) memandang komunikasi pemasaran sebagai kontinum dari mulai tahap perancangan (design) produk, Distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung dan special Eventge) dan tahap pembelian dan penggunaan di kalangan konsumen. Memiliki daya saing yang tinggi, kini, bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan suatu keharusan. Karena, tanpa daya saing yang tinggi, mustahil suatu bisnis dapat bertahan, apalagi memenangkan persaingan. Tuntutannya menjadi sangat strategis, terutama bila eksistensi bukan merupakan pilihan yang diambil, tetapi memenangkan persaingan yang justru diharapkan untuk dicapai. Untuk mencapai tujuan itu, semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk menerapkan TI secara lebih komprehensif, sehingga baik layanan pelanggan maupun proses bisnisnya sepenuhnya dengan mengandalkan TI. Penerapan TI secara luas, tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan bisnis, melainkan lebih dari itu untuk mendukung pembuatan keputusan manajemen, yang memungkinkan mengambil keputusan-keputusan bisnis strategis. Berdasarkan pada hal tersebut, maka disusunlah makalah ini untuk memberikan penjelasan  tentang komunikasi dalam pemasaran global.

2.  Pengertian Komunikasi Pemasaran Global
     Komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Sedangkan komunikasi pemasaran global merupakan efektivitas komunikasi pemasaran yang melewati batas-batas Negara dan aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.

3.  Bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran Global
     a.  Personal Selling
          Bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual  menginformasikan, mendidik, dan  melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan.
b.    Advertising
Segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.
c.    Sales Promotion
Semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang yang cepat. Caranya dengan menggunakan kupon, voucher, sampel, undian dan discount.
d.   Public Relations
Upaya hubungan masyarakat perusahaan harus membantu perkembangan perbuatan baik dan pemahaman di antara unsur-unsur pokok perusahaan baik yang di dalam maupun yang di luar. Praktisi humas bertujuan menghasilkan publisitas yang baik. Personil humas juga memainkan peran kunci dalam merespon laporan media yang tidak menyanangkan atau kontrofersi yang timbul karena kegiatan perusahaan di belahan dunia lain.




4.   Variabel-variabel yang Mempengaruhi Komunikasi Pemasaran Global
      a. Budaya
          Nilai, keyakinan, gagasan, kebiasan, tindakan dan simbol yang dipelajari oleh para anggota masyarakat tertentu dikenal dengan istilah budaya. Budaya berperan penting dalam memberikan identitas dan pedomen bagi setiap individu mengenai perilaku yang bisa diterima dan yang tidak bisa diterima. Budaya diperoleh melalui pembelajaran. Bila budaya bersifat 100% bawaan atau hanya karena insting, maka setiap orang akan berperilaku sama. Orang di berbagai belahan dunia tidak berperilaku secara seragam dan perilakunya tidak bisa diprediksi secara akurat. Oleh sebab itu, terdapat keaneka ragam budaya yang masing-masing memilki batas-batas tertentu. Batas-batas tersebut tidak brsifat kaku, namun bisa berubah seiring dengan adaptasi dengan adaptasi dan penyesuaian yang dilakukan para anggota masyarakat terhadap teknologi baru, kebijakan pemerintah, perubahan nilai, dan demografis. Budaya diturunkan dari generasi ke generasi. Proses ini berlangsung melalui keluarga, agama, pendidikan, dan media. Saluran perilaku dan keyakinan sosial ini berperan besar dalam memberikan konsisitensi, stabilitas dan arah. Selain itu, budaya memiliki berbagai aspek :
          - Simbol
   Bahasa, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, memungkinkan anggota masyarakat untuk melakukan dialog dan bertukar pikiran. Estetika, dalam bentuk desain dan warna, membentuk bagian intergral dari pengemasan, promosi penjualan, dan periklanan. Setiap orang yang terlibat dalam personal selling harus mencermati damapk simbolis dari kode etik berbusana secara formal dan informal, dampak penampilan secara keseluruhan dan dampak bahasa syarat atau gerak tubuh (misalnya saat menyapa atau meninggalkan orang lain) terhadap setiap individu dengan berbagai latar belakang budaya. Pengiklan harus berhati-hati supaya tidak meyalahi kode estetika budaya tertentu saat merancang visualisasi iklan atau menerjemahkan copy iklan ke dalam bahasa setemapat. Sebagai ilustrasi, aspek warna kadangkala sensitif dalam budaya-budaya tertentu. Misalnya, bunga warna ungu melambangkan kematian dan kesedihan di Brazil; bakung putih berkonotasi sama di Kanada, Inggris, dan Swedia; bunga bakung putih dan kuning di Taiwan;dan bunga bakung kuning di Meksiko. Bunga warna kuning melambangkan ketidaksetiaan di Perancis dan sikap tidak sopan terhadap wanita di mantan Uni Soviet.
          - Institusi dan kelompok
            Berbagai institusi yang membantu pembentukan struktur masyarakat dan budaya tertentu memberikan wahana komunikasi dan pelestarian budaya. Kelompok-kelompok tersebut memberikan mekanisme berlangsungnya proses sosialisasi. Di antara kelompok tersebut, keluarga memainkan peranan penting. Bentuk keluarga berbeda antar budaya. Contohnya, unit keluarga tradisional di negara Barat semakin berkurang dan jumlah keluarga single-parent berkembang pesat. Sementara itu, extended family, dengan beberapa generasi yang tinggal bersama, tetap menjadi bagian sentral dalam masyarakat di berbagai negara berkembang. Pesan-pesan komunikasi pemasaran harus mencerminkan karakteristik seperti ini. Dampak dan art penting berbagai pengambil keputusan harus dipahami dan gagasan kreatif sentral harus up-to-date dan sensitih terhadap unit keluarga. Sebagai contoh, Johnson & Johnson pernah melakukan kesalahan sewaktu merancang iklan global untuk memperkenalkan salah satu produk barunya. Iklan tersebut menggambarkan seorang ibu dengan seorang bayi yang baru lahir di rumah sakit. Dilihat dari segi konten, tidak ada yang salah dengan iklan tersebut.
          - Nilai
            Salah satu riset yang paling berpengaruh dalam literatur pemasaran global menyangkut aspek budaya adalah penelitian yang dilakukan Hofstede (1985, 1990). Penelitian Hofstede berhasil mengidentifikasi beberapa dimensi budaya. Dimensi pertama berkaitan dengan dimensi individul is/kolektivis. Budaya individualis menekankan tujuan pribadi dan keinginan untuk diberdayakan, berkembang dan menjadi pemimpin yang baik, sedangkan budaya kolektivis mengutamakan keanggotaan dan partisipasi kelompok yang baik. Konsekuensinya, timbul masalah manakala komunikasi di antara kedua jenis budaya tersebut memiliki makna yang diartikan sesuai dengan konteks yang berbeda. Ada baiknya strategi komunikasi adaptasi diterapkan untuk menghindari kesalahpahaman dan kerancuan makna. Selain itu, pemahaman atas pesan komunikasi akan semakin kompleks karena adanya konteks bahasa. Dalam bahasa konteks tinggi, informasi disampaikan melalui siapa yang berbicara dan juga perilaku individu bersangkutan. Konten bersifat implisit, tidak perlu dikemukakan semuanya, dan disimpulkan sendiri oleh penerima pesan. Hal seperi ini tidak terjadi pada bahasa konteks rendah, di mana informasi harus disampaikan secara rinci agar tidak terjadi kesalapahaman. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika komunikasi pemasaran berlangsung di antara kedua konteks bahasa ini, komunikator yang tidak berpengalaman akan merasa ‘terganggu’ karena pendekatan blak-blakan di negara berkonteks rendah (seperti Jerman atau Perancis) atau ‘terkecoh’ oleh minimnya informasi yang diberikan di negara berkonteks tinggi (seperti Jepang atau negara Asia lainnya). -pesan yang memiliki daya tarik informasi yang bersifat logis dan rasional, sementara Negara lainnya lebih receptive terhadap daya tarik psikologis dan dramatis.
      b    Media
  Perkembangan media dipengaruhi oleh perubahan struktural dan regulasi menyangkut industri media di setiap negara. Banyak organisasi (media dan agen) berusaha tumbuh melalui deversifikasi dan pengembangan jaringan internasional (pertumbuhan organik dan aliansi). Ada kecenderungan terjadi peningkatan  konsentrasi kepemilikan dan pengendalian terhadap sebagian besar industri media
  oleh sejumlah kecil organisasi atau individu. Contohnya, Rupert Murdoch, Ted Turner, Time-Warner, Bertelsmann, dan Silvio Berlusconi kini memiliki saham yang sangat besar pada media internasional. Salah satu penyebab terjadinya konsentrasi kepemilikan ini adalah keputusan pemerintah di berbagai negara untuk menderegulasi media dan menjalin relasi dagang baru. Implikasinya, jaringan media seperti ini (televisi, koran, majalah, TV kabel, satelit, film, penerbitan, periklanan, bioskop, ritel dan rekaman) menciptakan peluang bagi para pemasang iklan untuk memakai jasa satu penyedia media saja yang kemudian akan menyediakan akses ke jaringan media globalnya. Fasilitas yang di kenal pula dengan istilah ‘one-stop-shopping’  kini telah berkembang pesat ke seluruh dunia.
  Beberapa trend yang dijumpai dalam perkembangan media global antara lain meliputi:
v Belanja iklan untuk media elektronik berkembang pesat dan bahkan ‘menyedot’
     sebagian anggaran belanja media cetak.
v Belanja iklan untuk surat kabar di seluruh dunia mengalami penurunan
     signifikan.
v  Jumlah majalah umum (general interest magazines) berkurang dan sebaliknya,
      jumlah majalah spesifik (specialist interest magazines) berkembang pesat.
v  Pertumbuhan fasilitas satelit memfasilitasi perkembangan jaringan televisi dan
      TV kabel.
v  Pemrograman dan distribusi televise semakin hari semakin penting.
v  Media di luar rumah (out-of-home media), khususnya media di luar gedung dan
      media alternatif baru, mengalami pertumbuhan signifikan.
v  Webvertising (iklan di internet, baik di portal, fasilitas email, chatting, maupun   situs spesifik) mengalami perkembangan dramatis, terutama dalam beberapa tahun terakhir.

5.  Aspek Komunikasi Pemasaran Global
a.    Kebutuhan Kategori (Category Needs)
         Aspek kebutuhan kategori ini, konsumen mendapat edukasi secara tidak langsung melalui pengalaman hidup sehari-hari, yaitu dengan memilih produk-produk yang hanya dibutuhkan saja. Konsumen yang memiliki perbedaan persepsi memiliki ketelitian dalam memilih produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan seperti manfaat produk, keunggulan produk, dan lain sebagainya. (Baca juga: Fungsi Strategi Komunikasi Pemasaran).
b.    Perilaku, Pembelian
     Faktor perilaku konsumen juga berpengaruh terhadap pembelian suatu produk. Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda tergantung dari minat konsumen terhadap barang yang ingin dibeli. Perilaku tersebut meliputi rasa ketertarikan, tidak tertarik, ragu untuk membeli, dan perilaku konsumen lainnya. Aspek ini juga dimanfaatkan produsen untuk menyusun strategi pemasaran produk dengan hadiah berupa bonus-bonus tambahan setiap pembelian produk yang dijual. (Baca juga: Elemen Komunikasi Pemasaran).
c.    Sikap Merek (Brand Attitude)
   Sikap merek biasanya digunakan oleh konsumen untuk membandingkan kualitas produk. Konsumen akan mereview kelebihan dan kekurangan produk dan mengkomparasi produk tersebut dengan produk lain. Dengan cara tersebut seorang konsumen akan mengetahui barang mana yang akan dibeli. (Baca juga: Peran Komunikasi Pemasaran).
d.   Fasilitasi Perilaku/Pembelian
Seorang produsen biasanya akan mudah menginformasikan keunggulan produknya. Aspek fasilitasi perilaku ini tidak hanya mempresentasikan dalam segi produk saja, tetapi aspek ini juga memberikan informasi mengenai lokasi-lokasi yang menjual produknya. Selain itu, aspek ini juga menginformasikan harga dan distribusinya. (Baca juga: Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian).
e.    Niatan Perilaku, Pembelian
     Niatan perilaku merupakan sebuah rencana konsumen untuk membeli produk yang telah ditawarkan oleh produsen. Rencana pembelian produk tersebut tidak hanya sesaat, tetapi seorang konsumen berniat untuk membeli produk tersebut dalam jangka panjang. Artinya, produk yang dibeli dalam jumlah banyak tersebut akan digunakan untuk kebutuhan di masa depan. (Baca juga: Teori Komunikasi Pemasaran).
f.     Pengetahuan Merek (Brand Knowledge)
Konsumen lebih banyak menggunakan aspek pengetahuan merek untuk memilih produk yang akan dibeli. Kebanyakan konsumen tidak merasa ragu apabila sudah banyak mengetahui kualitas produk, benefit produk, ciri khas produk, dan lain sebagainya. Hal ini membuat konsumen akan terus-menerus mengonsumsi produk-produk yang sudah dipercaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (Baca juga: Tujuan Komunikasi Pemasaran Terpadu).
g.    Kepuasan Pasca Beli
Kepuasan pasca beli merupakan sebuah aspek yang sering digunakan produsen untuk menguji produk yang telah diperjualbelikan tersebut. Produsen biasanya membuat semacam testimoni atau kritik dan saran dari konsumen terhadap produk yang telah ditawarkan. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan pasca membeli produk tersebut dan produsen juga akan meningkatkan kualitas produk tersebut. (Baca juga: Contoh Kesalahan dalam Komunikasi Pemasaran Global).
h.    Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek merupakan kemampuan seorang konsumen untuk mengingat kembali produk apa yang ingin dibeli setelah tertarik melihat promosi produk. Apabila konsumen menyadari dengan mengingat secara cepat disebut kesadaran merek aktif. Sedangkan konsumen yang mengingat hanya dalam kondisi tertentu disebut kesadaran merek pasif.


















DAFTAR PUSTAKA









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemasaran domestik ke pemasaran global serta kekuatan yang mendorong dan menghambat bisnis internasional

Nama : Geti Pratiwi Abriani NPM :12215866 Kelas : 4EA25 Tugas 1: Materi (NPM Genap) Pengertian Pemasaran Pemasaran (marketing ) adalah sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, pemberian harga, promosi, dandistribusi ide, barang, dan jasa yang dapat menciptakanpertukaran (penjualan) yang memuaskan tujuan individu danorganisasi. Pemasaran domestik adalah seluruh kegiatan perdagangan yang berlangsung di suatu negara di luar ekspor impor. Pemasaran Domestik juga dapat diartikan Penerapan konsep, prinsip, aktifitas, dan   proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di lingkungan setempat. Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya(manusia, uang, asset,fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasiuntuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global.Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secar

contoh kasus perilaku bisnis yang melanggar etika bisnis

Nama : Geti Pratiwi Abriani Kelas : 3EA25 NPM : 12215866 Latar Belakang Pelanggaran etika bisa terjadi dimana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab. Praktek bisnis yang terjadi selama ini dinilai masih cenderung mengabaikan etika, rasa keadilan dan kerapkali diwarnai praktek-praktek tidak terpuji. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut me